Kamis, 10 September 2015

17 Cara Jitu Budidaya Pembenihan Ikan Lele


17  Cara Jitu Budidaya Pembenihan Ikan Lele
17  Cara Jitu Budidaya Pembenihan Ikan Lele

17  Cara Jitu Budidaya Pembenihan Ikan Lele – Ikan lele adalah ikan yang paling banyak di budidayakan oleh petani di Indonesia. Banyaknya usaha peternakan lele sangat dipengaruhi oleh permintaan ikan lele yang sangat tinggi. Hal tersebutlah yang membuat petani berlomba-lomba untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari budidaya ikan lele. Namun budidaya ikan lele tidak akan berlangsung apabila tidak terdapat bibit ikan. Kebutuhan bibit ikan lele memang sangat tinggi karena petani pembesaran ikan lele juga terus meningkat setip waktunya. Oleh karena itu pembenihan ikan lele dapat menjadi peluang tersendiri untuk anda yang ingin mengembangkannya.

Baca Juga: Cara Sukses Budidaya Ikan Lele

Teknik Pembenihan Ikan Lele

Pembenihan ikan lele tidaklah sulit, hanya saja dalam pemeliharaannya butuh ketelitian serta kesabaran agar didapatkan bibit ikan yang berkualitas. Pembenihan ikan lele dapat berhasil apabila benih ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi serta produksi hasil pembenihannya juga melimpah. Cara pembenihan ikan lele lebih lengkapnya akan kita bahas pada ulasan berikut ini.

Pemilihan Indukan yang baik

Indukan yang berkualitas adalah kunci kesuksesan pembenihan ikan lele. Cara memilih benih ikan yang akan menjadi indukan harus dilakukan dengan teliti. Indukan lele yang berkualitas memiliki beberapa karakteristik antara lain, ukurannya besar, tidak memiliki cacat pada tubuh, gerakannya agresif, respon terhadap makanan baik serta memiliki pertumbuhan yang lebih cepat ketimbang ikan lainnya.
Indukan yang memiliki karakteristik yang telah disebutkan harus mendapatkan perlakuan yang super istimewa agar hasil pemijahannya juga baik. Beberapa perlakuan yang harus dilakukan misalnya pemberian pakan yang bermutu, kualitas air kolam yang baik, dan lain sebagainya. Ikan lele calon indukan sebaiknya di pelihara sejak jauh-jauh hari sebelum di pijahkan, namun alangkah baiknya permeliharaan calon indukan dilakukan ketika calon indukan masih berukuran 10 cm.
Selanjutnya ikan lele yang sudah siap untuk dipijahkan segera dipisahkan dari kawanannya. Indukan jantan dan betina memiliki umur yang berbeda untuk dipijahkan. Indukan jantan sangat baik dijadikan indukan ketika telah berumur 7-8 bulan sedangkan untuk indukan betina umur 1 tahun baru siap untuk dipijahkan.
Ketika calon indukan yang akan dipijahkan telah mencapai umur tersebut sebaiknya indukan dipindahkan pada kolam khusus pemijahan. Namun kolam betina dan betina harus di pisahkan tidak pada satu kolam yang sama. Pada fase ini, calon indukan harus diberikan pakan yang bermutu. Pakan dapat diberikan 3-4 kali sehari dengan dosis 3-4% dari bobot  tubuh.
Langkah selanjutnya adalah menunggu hingga calon indukan telah matang dan siap untuk dipijahkan. Calon indukan jantan  yang telah matang memiliki beberapa ciri-ciri antara lain:
  • Alat kelamin kemerah-merahan
  • Tubuhnya lebih ramping 
  • Warna tubuh ikan akan terlihat coklat agak kemerahan
  • Gerakannya agresif
Sedangkan untuk indukan betina memiliki ciri-ciri antara lain:
  • Bagian tubuh membesar kearah bagian anus
  • Ketika di urut akan keluar cairan berwarna hijau
  • Warna tubuhnya berubah sama dengan indukan jantan
  • Gerakannya lebih lambat dari sebelumnya
  • Alat kelamin kemerah-merahan
Setelah calon indukan dengan ciri-ciri yang telah disebutkan di peroleh maka indukan bisa langsung di pijahkan.

 Baca Juga: Asal Usul Ikan Lele Sangkuriang

Cara Pemijahan Ikan Lele

Teknik pemijahan ikan lele dapat dilakukan dengan berbagai cara. cara yang paling terkenal adalah dengan cara alami. Namun saat ini sudah dikembangkan berbagai teknologi pemijahan ikan lele agar diperoleh benih yang lebih banyak dan lebih unggul. Teknik pemijahan tersebut adalah pemijahan secara intensif. Pemijahan secara intensif ada 3 teknik yang terkenal antara lain penyuntikan hipofisa, penyuntikan dengan hormon buatan, dan pembuahan secara in vitro.

Pada ulasan kali ini kita akan menggunakan teknik alami dengan hanya mengandalkan indukan ikan saja untuk bereproduksi tanpa bantukan tangan manusia. Setelah kedua indukan yang telah siap dipijah di tempatkan pada satu kolam yang sama tutup kolam tersebut. waktu yang paling tepat untuk memjahkan ikan lele adalah pada waktu sore hari karena indukan akan bereprodukksi pada malam hari.
Pada dasar kolam usahakan diberi kakaban yang bertujuan sebagai tempat indukan menempelkan telurnya. Setelah keesokan harinya dan telah didapat telur yang menempel pada kakaban maka langkas selanjutnya adalah mengeluarkan indukan dari kolam tersebut untuk menghindari indukan memakan telurnya sendiri.

Pada proses penetasan telur sebaiknya suhu pada air kolam di stabilkan dengan menjaga kestabilan suhu berkisar antara 28-39 derajat celcius. Setelah itu tunggu selama 1 hari 1 malam dan telur yang telah di buahi akan menetas. Setelah menetas telur akan menjadi larva. Larva yang telah menetas segera dipindahkan pada kolam yang berbeda.


Pemeliharaan Larva

Tahapan selanjutnya dari pembenihan ikan lele adalah pemeliharaan larva.  Larva yang telah dipindahkan dari kolam penetasan sebaiknya diperhatikan secara ketat. Kolam larva haruslah memiliki aerator agar kadar oksigen dalam air terus terjaga. Suhu air yang diharapkan untuk larva ikan berkisar antara 29-29 derajat celcius. Pastikan suhu tidak berfluktuasi secara drastic karena akan berakibat fatal pada larva ikan.
Kebersihan air kolam harus benar-benar diperhatikan agar larva ikan tidak mudah terserang penyakit dan jamur. Larva ikan lele tidak perlu diberi makan selama 3-4 hari karena pada waktu tersebut larva ikan masih memiliki persediaan makanan.
Selanjutnya setelah larva telah berumur 4 hari barulah larva diberi pakan berupa kuning telur yang direbus terlebuh dahulu. Setelah direbus kuning telur dicampur dengan air dan dilumat hingga halus. Setelah itu masukkan pakan kedalam kolam.
Selanjutnya setelah larva berumur 7 hari barulah dapat diberikan pakan cacing sutera. Cacing sutera sangat baik untuk pertumbuhan larva ikan.

Tahap Pendederan

Persiapan Kolam Pendederan
Kolam untuk tempat pendederan bisa dibuat dari kolam semen, tanah, maupun kolam terpal. Ukuran kolam pendederan sebaiknya jangan terlalu luas agar dapat dengan mudah di kontrol. Ukuran ideal untuk pendederan yaitu 2x2, 2x3, 3x4 dan sebagainya.
Kolam tersebut harus diberikan peneduh seperti paranet ataupun pelepah kelapa agar meminimalisir tingkat kematian benih terhadap sinar matahari. Pada kolam pendederan berikan pintu air sebagai saluran keluar air. Setelah kolam siap sebaiknya kolam dijemur terlebih dahulu untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang terdapat di dalam kolam. Selanjutnya kolam diisi dengan air bersih dengan ketinggian ideal tidak melebihi 1 meter.

Memindahkan Benih Ikan
Benih ikan yang sudah dapat dipindahkan adalah benih ikan yang telah berumur 21 hari terhituns setelah menetas. Pindahkan benih kekolam pendederan dengan kepadatan 400-600 ekor/m2. Pemindahan harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak perlu terburu-buru. Tekniknya dengan menggunakan ember atau baskom yang diisi air kolam setelah itu masukkan benih dengan cara di jaring dan diamkan sejenak agar ikan dapat beradaptasi dengan air yang baru.

Pemberian Pakan Benih Ikan
Hal yang harus diperhatikan juga adalah pengelolaan pakan untuk benih ikan pada kolam pendederan. Benih tersebut harus di berikan pakan yang benar-benar tepat. Berikan paka tepung pelet dengan kadar protein 40%. Ketika ikan telah berukuran 3 cm lalu berikan pakan berbentuk pelet butiran kecil berikan pakan tersebut hingga benih berukuran lebih dari 4 cm. Frekuensi pemberian pakan adalah 4 – 5 kali sehari. proses pendederan memakan waktu hingga benih ikan berukuran 6-7 cm atau kira-kira 5-6 minggu.

Pemanenan Benih Ikan

Pemanenan benih ikan dapat dilakukan pada umur 6-7 minggu terhitung setelah menetas. Ukuran ideal benih ikan lele yang sudah bisa dipanen berkisar antara 6-7 cm. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara menguras air kolam pembenihan hingga tersisa sedikit air kolam dan benih berkumpul pada air yang sedikit tersebut.
Setelah itu ambil benih dengan menggunakan seser atau jaring. Lakukan dengan hati-hati agar tubuh ikan tidak tergores. Selanjutnya masukkan benih ikan pada bak atau ember yang telah diisi air kolam. Usahakan panen tidak terburu-buru, cari orang yang siap menampung benih terlebih dahulu sebelum pemanenan dilakukan agar keuntungan yang di dapat maksimal karena ukuran ikan masih ideal untuk dijadikan benih.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar