Cara Tepat Membuat Pupuk Organik dengan benar |
Cara Tepat Membuat Pupuk Organik Cair dengan benar – Pupuk Organik Cair pada dasarnya bukanlah pupuk utama untuk tanaman. Pupuk organik cair lebih berfungsi sebagai penyuplai unsur hara mikro serta berfungsi sebagai perangsang tumbuh tanaman. Pupuk organik cair lebih mudah terbawa erosi namun disisi lain pupuk organik cair lebih mudah diserap tanaman. Cara pengaplikasian pupuk organik cair sangat baik diterapkan pada batang, daun dan bunga, sangat berbeda dengan pupuk organik padat yang diaplikasikan pada daerah sekitar perakaran karena pupuk organik padat dapat memberikan cadangan nutrisi bagi tanaman untuk jangka waktu yang lama.
Pemberian pupuk pada tanaman haruslah tepat dosisnya sebab apabila berlebihan akan berdampak kematian pada tanaman. Dosis yang paling tepat untuk pemberian pupuk cair pada daun hanya sekitar 1-2% perhari. Apabila lebih dari takaran yang ditetapkan akan mengakibatkan dampak buruk seperti terserang hama dan penyakit dan lebih buruknya lagi tanaman bisa mati.
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf awal bahwa pupuk organik cair pada dasarnya bukanlah pupuk utama yang mengandung banyak unsur hara makro, pupuk organik cair lebih berfungsi sebagai penyedia unsur hara mikro serta perangsang pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu agar pupuk organik cair dapat mengandung banyak unsur hara mikro maka bahan baku pembuatan pupuk harus diperhatikan. Cara membuat pupuk organik cair yang tepat dapat kita lihat pada ulasan berikut ini.
Baca Juga: Cara Membuat Pupuk Kompos Termudah
Baca Juga: Cara Membuat Pupuk Kompos Termudah
Cara Membuat Pupuk Organik Cair yang Tepat
1. Tahap awal pembuatan pupuk organik cair adalah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan tersebut diantaranya 50 kg kotoran ayam, 25-30 kg hijauan seperti jerami, legume, dan batang pisang, lalu siapkan 0,1kg gula merah, 50-60 ml cairan EM4 (sebagai bioaktifator), air secukupnya. Sedangkan peralatan yang diperlukan antara lain, tong/bak plastik bekass yang kedap udara berukuran 100 ml, selang diameter 0,5 cm, botol air mineral ukuran 1 liter.
2. Langkah selanjutnya adalah melubangi tong dengan menyesuaikan ukuran selang. Setelah itu potong-potong bahan baku menjadi rajangan kecil-kecil. Setelah selesai dipotong-potong masukkan bahan baku kedalam tong dan campurkan air bersih dengan perbandingan 2:1. Selanjutnya larutkan cairan EM4 dengan gula merah dengan dicampurkan air sebanyak 4-5 liter dan aduk hingga bahan larut semua. Selanjutnya masukkan larutan tersebut kedalam tong dan diaduk hingga larutan tercampur merata dengan bahan baku pupuk.
3. Selanjutnya tutup tong dan pastikan tidak terdapat celah udara yang masuk kedalam tong kecuali selang aerator. Pada ujung selang aerator dimasukkan ke dalam botol air mineral yang telah berisi air. Selanjutnya tunggu hingga 1-2 minggu, setelah berumur 1 minggu sebaiknya di cek untuk memastikan apakah adonan sudah matang atau belum selain itu untuk memprediksikan kapan adonan akan matang. Adonan pupuk organik akan matang ketika aromanya telah menyerupai aroma fermentasi tape.
4. Setelah di dapatkan adonan pupuk telah matang maka hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memisiahkan cairan dan ampasnya menggunakan kain tipis. Pastikan tidak ada ampas yang ikut kedalam cairan yang telah disaring karena ampas dapat digunakan sebagai pupukk organik padat.
Setelah penyaringan selesai kemas dengan baik cairan pupuk organik tersebut. Pupuk organik cair yang dikemas dengan baik bisa tahan selama setengah tahun.
Setelah penyaringan selesai kemas dengan baik cairan pupuk organik tersebut. Pupuk organik cair yang dikemas dengan baik bisa tahan selama setengah tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar