Kamis, 27 Agustus 2015

Panduan Sukses Cara Budidaya Belut untuk Pemula


 

Panduan Sukses Cara Budidaya Belut untuk Pemula
Panduan Sukses Cara Budidaya Belut untuk Pemula


Panduan Sukses Cara Budidaya Belut untuk Pemula – Belut, siapa yang tidak mengenalnya. Belut merupakan hewan yang memiliki bentuk seperti ular, namun bentuknya yang lebih kecil. Walaupun bentuknya seperti ular, belut digolongkan dalam keluarga ikan. Dahulu belut banyak hidup di sawah namun semakin lama belut menghilang karena sawah yang dahulu sebagai habitat asli belut telah banyak tercemar oleh bahan kimia.

Permintaan belut sampai saat ini masihlah cukup tinggi, karena memang jarang petani yang membudidayakan belut. Dahulu dalam memenuhi permintaan pasar hanya denggan cara menangkap belut dialam liar namun sekarang karena belut yang ada di alam sudah sangat berkurang jadi belut di budidayakan agar dapat memenuhi permintaan pasar. Budidaya belut tidaklah sulit hanya saja perlu ketelatenan dalam budidayanya. Berikut akan kami sajikan cara budidaya belut untuk pemula.

Pembuatan Kolam

Kolam untuk budidaya belut banyak sekali jenisnya seperti kolam semen, kolam drum dan tong. Namun disini yang akan kami jelaskan adalah cara budidaya belut mengunakan kolam drum/ton. Kolam yang terbuat dari drum/tong memiliki beberapa kelebihan ketimbang kolam semen, diantaranya:


  • Hemat biaya, kolam drum/tong lebih murah ketimbang harus melakukan konstruksi kolam semen.
  • Lebih efektif dalam perawatan, dengan menggunakan kolam drum /tong kita lebih mudah untuk melakukan perawatan budidaya.
  • Dapat digunakan pada lahan yang sempit. 
  • Budidaya belut menggunakan drum/tong bisa menghemat tempat dan juga dapat dipindah-pindah.
Panduan Sukses Cara Budidaya Belut untuk Pemula
kolam drum yang telah jadi

Pembuatan kolam pun cukup mudah, ikuti beberapa langkah dibawah ini.
  1. Sediakan drum/ton yang terbuat dari plastic. Jangan gunakan drum yang terbuat dari besi Karena dapat berkarat.
  2. Setelah itu cuci bersih drum tersebut dan buat lubang pada bagian samping drum. Buatlah dengan bentuk persegi dengan ukuran 50 x 70 cm. ini digunakan sebagai pintu kolam.
  3. Buatlah saluran pembuangan pada bawah kolam dengan menggunakan pipa paralon berukuran 1,5”
  4. Setelah itu letakkan drum pada lokasi budidaya. Susun drum/tong dengan posisi tertidur dan lubang yang telah dibuat tadi berada diatas. Apabila lahan tidak rata dapat diganjal dengan batu dan sebagainya.

Media Tumbuh Belut


Pada habitat aslinya belut tumbuh di sawah dan rawa yang terdapat lumpur. Oleh karena itu dalam budidaya belut kita juga harus memahami media tumbuh yang diharapkan belut agar belut dapat tumbuh dengan baik dan kita mendapat panen berlimpah. Dalam pembuatan media tumbuh belut yang harus disediakan antara lain, lumpur yang belum tercemar bahan kimia, pupuk kandang, jerami padi, rajangan pelepah pisang, dan mikroorgaisme starter.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • Pertama-tama masukkan jerami padi pada kolam drum/tong setinggi 15-20 cm.
  • Setelah itu tebarkan rajangan pelepah  pisang secara merata.
  • Lalu berikan mikroorganisme starter seperti cairan EM4 yang dapat dibeli di toko pertanian.
  • Langkah selanjutnya adalah masukkan lumpur yang telah disediakan hingga ketinggian 50 cm.
  • Selanjutnya biarkan paling lama 14 hari agar media tumbuh dapat difermentassi dengan baik.
  • Setelah itu berikan aliran air pada tanah agar bahan berbahaya yang ada didalam media tumbuh dapat hilang.
  • Yang terakhir masukkan air bersih dengan ketinggian 5-7cm dari dasar lumpur.

Penebaran Bibit  Belut


Setelah media tumbuh disiapkan dengan sempurna. Maka langkah berikutnya adalah penebaran bibit belut. Kepadatan belut pada 1 buah drum/tong mencapai 100 – 150 ekor/drum. Luar biasa banyak sekali bukan, belut termasuh hewan yan tetap hidup meskipun dalam tingkat kepadatan yang tinggi.
Lakukan penebaran benih pada pagi hari, hal ini menghindari agar bibit belut tidak terkena sinar matahari langsung. Bibit yang ditebar harus seragam berdasarkan ukurannya. Ukuran yang ideal untuk bibit belut adalah 8-10cm.

Perawatan Budidaya

Pemberian pakan
Pakan yang diberikan pada belut adalah pakan hidup berupa ikan kecil, keong mas, ataupun bekicot. Pakan tersebut adalah makanan alami belut ketika di alam bebas. Pemberian pakan dapat diberikan pagi dan sore hari.

Pengelolaan air
Lakukan penggantian air ketika air sudah dapat dikatakan keruh. Air yang kotor biasanya disebabkan oleh sisa pakan yang tidak habis. Bersihkan sisa makanan yang berada didasar lumpur lalu berikan aliran air untuk menggantinya dengan air yang bersih. Perhatikan sirkulasi air, apabila air telah jernih kembali hentikan aliran air tersebut.

Panen

Belut yang siap dipasarkan adalah belut yang berumur lebih dari 90 hari. pamanenan dilakukan dengan cara mengeringkan drum/tong terlebih dahulu lalu belut dimasukkan ke ember dengan air bersih. Selanjutnya sortir belut berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Lalu belut siap dipasarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar