Tips Sukses Budidaya Ikan Patin Pada Kolam Tanah |
Tips Sukses Budidaya Ikan Patin Pada Kolam Tanah – Ikan patin adalah ikan yang tergolong jenis catfish, bentuknya seperti lele ikan patin juga tidak memiliki sisik pada tubuhnya. Dibeberapa daerah di Indonesia nama ikan patin berbeda-beda ada yang menyebutnya ikan jambal, ikan sodorin, ataupun ikan lancang. Banyak yang beranggapan ikan patin memiliki manfaat serta rasa yang melebihi saudaranya ikan lele. Budidaya ikan patin di Indonesia masih sangat memiliki peluang, sebab dibeberapa kota di Indonesia permintaan ikan patin sering tidak terpenuhi. Oleh sebab itu budidaya ikan patin menjadi peluang yang pantas dilirik untuk meraup keuntungan yang besar didalamnya.
Dahulu, dalam pemenuhan akan permintaan ikan patin banyak orang yang hanya mengandalkan ikan patin tangkapan dari kali maupun rawa. Namun semakin berkembangnya permintaan masyarakat ikan patin tidak hanya mengandalkan tangkapan namun juga hasil budidaya. Budidaya ikan patin terbilang sangat mudah dan tidak banyak kendala yang berarti. Ikan patin dapat hidup pada berbagai jenis kolam budidaya ikan. Berikut beberapa tips sukses budidaya ikan patin yang dapat menjadi panduan sahabat-sahabat sekalian.
Syarat Budidaya
Kolam tanah yang digunakan adalah kolam tanah liat yang tidak berporos. Tanah liat termasuk tanah yang kuat dalam menahan kekuatan air sehingga dapat mengantisipasi suatu saat apabila kolam bocor.
Air dalam budidaya ikan patin haruslah jernih namun tidak terlalu keruh, berikan obat untuk membunuh jamur yang ada di kolam.
Suhu air yang baik dalam pembesaran ikan patin berkisar antara 23-26 derajat Celsius. pH air normal berkisar antara 6-7,5.
Persiapan Kolam Budidaya
Persiapan awal untuk budidaya ikan patin adalah dengan mempersiapkan kolam budidaya yang akan digunakan dalam budidaya ikan patin. Kolam tanah adalah pilihan yang baik dalam budidaya ikan patin. Pertama-tama kolam tanah dikeringkan terlebih dahulu lalu dibajak sedalam 20 cm setelah itu biarkan selama 3 – 5 hari hingga tanah kering dan pecah-pecah hal ini ditujukan agar pertumbuhan jamur pada kolam dapat hilang. Setelah lakukan pemupukan pada kolam budidaya dengan memberikan pupuk kandang dengan dosis 500 gram/m2 campur rata dengan tanah lalu biarkan selama 3 hari.
kolam tanah budidaya patin |
Selanjutnya isi kolam dengan air bersih hingga mencapai ketinggian 50 cm. biarkan selama 3 hari hal ini bertujuan memberikan kesempatan hidup kepada organisme kecil sebagai makanan alami dari ikan patin. Selanjutnya isi air hingga mencapai ketinggian 100-130 cm dan kolam siap digunakan.
Pemilihan dan penebaran benih
Pilihlah benih ikan patin yang sehat serta tidak cacat. Benih ikan patin banyak dijual oleh petani pemijah. Setelah benih siap tebarkan benih pada kolam pembesaran yang telah disiapkan tadi. Sebelum ditebar, masukkan terlebih dahulu benih kedalam bak yang telah diisi air dari kolam budidaya lalu biarkan selam kurang lebih 60 menit. Hal ini bertujuan agar ikan patin dapat beradaptasi pada tempat barunya itu.
Setelah proses perendaman selesai tebar benih ikan patin kedalam kolam dengan tingkat kepadatan benih sebesar 5-7ekor/m2
Pemberian Pakan
Ikan patin termasuk dalam jenis ikan omnivora. Ikan patin sangat rakus terhadap makanan oleh sebab itu manajemen yang baik dalam mengelola pakan akan sangat penting bagi kehidupan ikan patin. Berikanlah pakan pelet sebagai pakan utama setiap harinya, cukup berikan pelet dengan kandungan protein 30% setiap pagi dan malam. Pada sore hari berikanlah makanan tambahan berupa keong sawah, bekicot, sisa dapur, dll. Pemberian makanan tambahan tersebut dapat menekan biaya pemeliharaan.
Perawatan
Ikan patin memang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, namun apa salahnya kita waspada agar ikan yang kita pelihara dapat sehat hingga dipanen nantinya. Ketika ikan patin berumur 2 bulan lakukanlah pensortiran lalu ikan dikelompokan menurut besar ikan. Lakukan penyortiran ikan menggunakan alat sortir ikan yang dapat dibeli ditoko pertanian dan perikanan.
Proses pemanenan
Pemanenan ikan patin biasanya sudah dapat dilakukan ketika ikan berumur 5-6 bulan dari masa penebaran. Namun dalam pemanenan sebaiknya cek terlebih dahulu bobot ikan yang diminta pasar. Dengan begitu kita lebih efesien menanggapi permintaan yang berubah-ubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar